Jikabelerang cair di panaskan,viskositasnya berubah karena perubahan struktur dalam molekul belerang. Pada suhu agak di atas titik lele,terbentuk cairan berwarna kuning muda dan terdiri dari satuan S 8, Jika suhu di naikkan lagi,warna cairan jadi gelap,dan pada kira-kira 160 o C,berupa lingkar S 8 Putus menjadi rantai spiral panjang (belerang –u) dengan bebrapa
dilakukanproses pengecilan ukuran dari bonggol jagung agar diperoleh luas kontak yang lebih besar sehingga daya serap juga lebih tinggi. Selanjutnya di tahap karbonisasi, sekam padi dan bonggol jagung dimasukkan kedalam wadah dan dimasukkan dalam furnace untuk dikarbonisasi. Proses karbonisasi ini berlangsung pada suhu 300oC selama ± 40 menit
Penerapansistem kesetimbangan reaksi antara lain dilakukan dalam industri kimia. Dalam industri, bahan- bahan kimia ada yang dihasilkan melalui reaksi- reaksi kesetimbangan. Misalnya industri pembuatan ammonia dan pembuatan asam sulfat. 1). Pembuatan Amoniak Proses Haber –
Asamasetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memilikietat rumus empiris C 2 H 4 O 2.Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH 3-COOH, CH 3 COOH, atau CH 3 CO 2 H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis
Emisigas SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Dampak dari hujan asam ini yaitu :
PRINSIPPEMBUATAN SILASE DAN PROSES ENSILASE a. Prinsip pembuatan silase Prinsip pembuatan silase adalah usaha untuk mencapai dan mempercepat keadaan hampa udara (anaerob) dan suasana asm di tempat penyimpanan. Dalam keadaan hampa udara dan suasana asam inilah, maka bakteri pembusuk dan jamur akan mati, sehingga hijauan akan tahan lama
ProsesPembuatan Asam Sulfat Menurut Proses Kontak, Cara, Kegunaan, Skema, Reaksi Kimia - Asam sulfat merupakan materi kimia yang banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, sebagai materi adonan dalam deterjen, cat, zat warna, fiber, plastik, industri logam, dan sebagainya. Dalam industri, pembuatan asam sulfat dikenal dengan proses kontak.
Sampeldan campuran selenium tersebut dimasukkan ke dalam labu kjedahl. Katalisator selenium ini berfungsi untuk mempercepat proses destruksi dengan menaikkan titik didih asam sulfat saat dilakukan penambahan H2SO4 pekat, serta mempercepat kenaikan suhu asam sulfat, sehingga destruksi berjalan lebih cepat dan lebih sempurna.
kD55hFc. PROSES PEMBUATAN ASAM SULFAT Ada 3 proses yang dikenal 1. Proses Kontak===> relatif efisien, biaya rendah, lebih murni 2. Proses Kamar Timbal 3. Proses WSA Sumber Bahan Baku Belerang Belerang dapat diperoleh dari 1. Penambangan belerang di kawah gunung berapi bijih dan lumpur 2. Hasil samping penambangan minyak bumi gas Spesifikasi produk 1. Bentuk larutan H2SO4 dengan air 98% 2. Bentuk larutan SO3 dalam H2SO4 disebut Oleum/fuming acid 66oBe Kegunaan 1. Pupuk 2. Pigment 3. Bahan kosmetik 4. Pemurnian minyak bumi 5. Detergen 6. Rayon dll. Diagram blok proses Kontak H2SO4 udara Pengolahan bahan baku Pembakaran sulfur Oksidasi gas SO2 Absorbsi SO3 Pemisahan produk air 1. Proses Kontak Pembuatan asam Sulfat Menurut Proses Kontak Industri lainnya yang berdasarkan reaksi kesetimbangan yaitu pembuatan asam sulfat yang dikenal dengan proses kontak. Secara garis besar tahapan proses kontak yang terjadi diuraikan sebagai berikut 1. Pencairan belerang padat di melt tank 2. Pemurnian belerang cair dengan cara filtrasi 3. Pengeringan udara proses 4. Pembakaran belerang cair dengan udara kering untuk menghasilkan sulfur dioksida SO2 5. Reaksi oksidasi lanjutan SO2 menjadi SO3 dalam empat lapis bed konverter dengan menggunakan katalis V2O5 6. Pendinginan gas 7. Penyerapan SO3 dengan asam sulfat 93%-98,5% Fairlie, 1951 Reaksi yang terjadi dapat diringkas sebagai berikut Pertama, belerang dibakar menjadi belerang dioksida. Ss + O2g -> SO2g Belerang dioksida kemudian dioksidasi lbh lanjut jd belerang trioksida. 2SO2g + O2g 2SO3g....... H= -98 kJ Reaksi ini berlangsung pd suhu sekitar 500 oC, tekanan 1 atm dgn katalisator V2O5. Kemudian gas SO3 diabsorbsi oleh asam sulfat pekat why? hingga menjadi asam sulfat pekat berasap disebut oleum, atau H2S2O7. SO3g + H2SO4l -> H2S2O7l Selanjutnya oleum ditambahkan air akan menjadi asam sulfat H2S2O7l + H2Ol -> 2H2SO4l Dari proses kontak ini lalu akan terbentuk asam sulfat pekat dengan kadar 98% Tahap penting dalam proses ini adalah reaksi 2. Reaksi ini merupakan reaksi kesetimbangan dan eksoterm. Pada proses kontak digunakan suhu sekitar 500oC dengan katalisator V2O5. sebenarnya tekanan besar akan menguntungkan produksi SO3, tetapi penambahan tekanan ternyata tidak diimbangi penambahan hasil yang memadai. Oleh karena itu, pada proses kontak tidak digunakan tekanan besar melainkan tekanan normal, 1 atm. 2. Proses Chamber Sulfur dioksida dihasilkan dengan membakar unsur belerang atau pemanggangan bijih piritik dalam udara S8 + 8 O2 → 8 SO2 3 FeS2 + 8 O2 → Fe3O4 + 6 SO2 Nitrogen oksida dihasilkan oleh dekomposisi niter yang mengandung asam sulfat atau hidrolisis asam nitrosylsulfuric 2 NaNO3 + H2SO4 → Na2SO4 + H2O + NO + NO2 + O2 2 NOHSO4 + H2O → 2 H2SO4 + NO + NO2 Dalam ruang reaksi, sulfur dioksida dan nitrogen dioksida larut dalam reaksi liquor. Nitrogen dioksida hidrat untuk menghasilkan asam nitrit yang kemudian mengoksidasi belerang dioksida menjadi asam sulfat dan oksida nitrat. Reaksi ini tidak dikategorikan baik tetapi diketahui bahwa asam nitrosylsulfuric merupakan produk intermediate. Reaksi keseluruhan utama adalah 2 NO2 + H2O → HNO2 + HNO3 SO2 aq + HNO3 → NOHSO4 NOHSO4 + HNO2 → H2SO4 + NO2 + NO SO2 aq + 2 HNO2 → H2SO4 + 2 NO Nitrat oksida keluar dari reaksi liquor dan kemudian reoxidized oleh oksigen molekuler menjadi nitrogen dioksida. Ini menentukan langkah dalam proses [3] 2 NO + O2 → 2 NO2 Nitrogen oksida diserap dan regenerasi dalam proses, dan dengan demikian berfungsi sebagai katalis untuk reaksi keseluruhan 2 SO2 + 2 H2O + O2 → 2 H2SO4 3. Proses Wet Sulfuric Acid WSA Proses WSA merupakan salah satu kunci proses desulfurisasi gas di pasaran saat ini. Sejak Perusahaan Danish catalyst mematenkan teknologi ini pada akhir 1980. Proses ini telah dikenal sebagai proses yang efisien dalam recovery sulfur dari bermacam macam pemrosesan gas dan menghasilkan kualitas asam sulfat yang komersil. Proses ini juga dapat menghasilkan banyak steam tekanan tinggi. WSA proses diterapkan pada banyak industry dimana penghilangan sulfur dibutuhkan. Proses katalis basah biasanya lebih tepat digunakan untuk memproses satu atau lebih aliran yang mengandung sulfur seperti • Gas H2S dari unit pengolahan gas amin amine gas treating unit • Off-gas from Sour Water Stripper SWS gas • Off-gas from Rectisol • Spent acid from Alkylation • Claus process tail gas • Heavy residue or petcoke-fired utility boiler off-gas • Boiler flue gases from various processes SNOX flue gas desulfurisation • Metallurgical process gas • Production of sulfuric acid Reaksi Utama pembentukan Asam Sulfat dengan Wet Sulfuric Acid adalah • Pembakaran H2S + O2 = H2O + SO2 + 518 kJ/mole • Oksidasi SO2 + ½O2 = SO3 + 99 kJ/mole in the presence of a vanadium V oxide catalyst • Hidras SO3 + H2O = H2SO4 g + 101 kJ/mole • Kondensasi H2SO4 g = H2SO4 l + 90 kJ/mole Energi yang diproduksi dari reaksi diatas digunakan untuk produksi steam. Energi nya mendekati 2-3 ton steam tekanan tinggi/ton asam yang di produksi. Perbandingan Proses Pembuatan Asam Sulfat Perancangan Konventer Fungsi memberi kontak antara gas SO2 dan katalis, sedapat mungkin mencapai kondisi kesetimbangan yang optimum untuk menghasilkan SO3. Dasar perancangan Oksidasi SO2 menjadi SO3 adalah reaksi eksotermis==>konversi akan mengecil dengan naiknya temperatur===>perlu pendinginan untuk menjaga temperatur pada waktu yang cukup lama===>membagi konverter menjadi empat 4 bagian stage===>ketinggian bed, semakin tinggi semakin ke bawah ? 74% o o 0% o 74% 770 F 1115 F 820 F 92,4% o 906 F o 96,7% 810 F 92,4% o 96,7% o 830 F 800 F 98% o 806 F
BerandaPembuatan asam sulfat menurut proses kontak dilaku...PertanyaanPembuatan asam sulfat menurut proses kontak dilakukan dengan kondisi ....Pembuatan asam sulfat menurut proses kontak dilakukan dengan kondisi ....tekanan 150-250 atm, suhu sekitar , dan katalis tekanan 150-250 atm, suhu rendah, dan katalis tekanan rendah, suhu sekitar , dan katalis tekanan rendah, suhu sekitar , dan katalis suhu dan tekanan rendah katalis KNMahasiswa/Alumni Universitas Lambung MangkuratJawabanjawaban yang benar adalah yang benar adalah yang optimum digunakan untuk menghasilkan asam sulfat dalam proses kontak adalah sebagai berikut Suhu sekitar 450°C - 500°C Tekanan normal sekitar 1 - 2 atm Menggunakan katalis . Jadi, jawaban yang benar adalah yang optimum digunakan untuk menghasilkan asam sulfat dalam proses kontak adalah sebagai berikut Suhu sekitar 450 °C - 500 °C Tekanan normal sekitar 1 - 2 atm Menggunakan katalis . Jadi, jawaban yang benar adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!2rb+Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
0% found this document useful 0 votes227 views9 pagesDescriptionPembuatan Asam Sulfat Proses KontakCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes227 views9 pagesProses Pembuatan Asam SulfatJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.